Rabu, 22 September 2021

Resensi Buku Harry Potter

RESENSI BUKU HARRY POTTER

Download cuplikan disini 





Judul buku      : Harry Potter dan Batu Bertuah

Jenis buku       : Fiksi

Penulis             : J.K Rowling

Penerbit           : Gramedia Pustaka Utama

Penerjemah      : Listiana Srisanti

Terbitan           : Oktober 2007

Halaman          : 384      

Harga              : Rp.85.000

 

            Harry adalah anak tunggal dari pasangan James Potter dan Lily Evant, kedua orang tuanya tewas terbunuh oleh sang penguasa kegelapan "Lord Voldemort" saat terjadi pertempuran antara penyihir putih dengan para pelahap maut. Harry sendiri hampir saja terbunuh pada saat pertempuran itu, tapi ajaibnya ketika mantra kutukan kematian dilakukan Voldemort kepada Harry, kutukan tersebut malah berbalik arah menyerang Voldemort sendiri sehingga jiwanya terlepas dari tubuh asli, sedangkan Harry selamat dengan hanya meninggalkan bekas luka seperti sambaran kilat dikepalanya, inilah yamg membuat Harry mendapat julukan "anak yang bertahan hidup".

            Kelebihan buku ini adalah Alur cerita menarik dan berurutan, Penokohan yang unik, dan Diselingi dengan humor-humor dan kejadian-kejadian lucu membuat pembaca tidak mudah bosan dengan alur cerita.

            Kekurangan buku ini adalah Terlalu banyak tokoh-tokoh sampingan yang muncul membuat pembaca sulit mengingat nama tokoh tersebut.

            Ciri-ciri kualitas buku ini adalah Covernya tebal, Berat buku ini 500 gr
            Setelah kejadian itu Harry pun menjadi yatim piatu. Anak yang bertahan hidup ini akhirnya tinggal dan diasuh oleh keluarga bibi Petunia dan paman Vernon didaerah perumahan Private Drive no 13. Selama sepuluh tahun disana, Harry belum pernah diperlakukan secara baik, bahkan Dudley, anak super gemuk yang juga sepupu Harry selalu berbuat keras terhadap dirinya.
            Suatu hari saat ulang tahunnya yang kesebelas, Harry tiba-tiba saja didatangi seorang manusia setengah raksasa, orang itu membongkar rahasia yang selama ini disembunyikan bibi Harry dengan mengatakan bahwa Harry adalah seorang Penyihir. Sontak saja hal ini membuat kaget paman dan bibinya, bagaimana mungkin rahasia yang mereka jaga selama ini terungkap begitu saja. Singkatnya, Harry dibawa oleh Hagrid si manusia setengah raksasa menuju kesebuah tempat yang sangat asing, disana ia diperkenalkan dengan sebuah sekolah sihir bernama Hogwarts beserta segala komunitas sihir yang tersembunyi selama ini. Dari sinilah petualangan Harry dimulai, diawal masanya di Hogwarts Harry telah banyak dikenal, bukan saja karna latar belakangnya yang telah mengalahkan penguasa kegelapan pada umur satu tahun, tapi juga karna bakat sihirnya yang tinggi. Selain itu, Harry juga mahir dalam mengendarai sapu terbang sehingga terpilih menjadi Seeker (semacam kapten) di Olahraga sihir bernama Quidditch.
            Disisi lain kehidupannya di Hogwarts, Harry tinggal di asrama Gryffindor bersama dua sahabat baiknya, Ronald Weasley yang terkenal konyol dan lucu serta Hermione Granger yang cerdas luar biasa walaupun berdarah muggle (muggle: bukan dari keturunan penyihir). Selain sahabat, ternyata Harry juga mempunyai musuh di Hogwarts. Adalah Draco Malfoy, anak asrama Slytherin yang berwajah pucat dan Severus Snape, seorang guru ramuan Hogwarts yang dulu sempat mengabdi menjadi pelahap maut. Mereka berdua sering ingin mencelakai Harry, namun sayangnya selalu gagal.
            Di akhir kisahnya, Harry berhasil tahu bahwa ada seseorang yang ingin mencuri “SORCERER STONE”, batu bertuah, yang disembunyikan di Hogwarts. Air yang dihasilkan batu itu bisa membuat peminumnya berumur panjang. Itulah yang diincar Voldemort, musuh yang telah membunuh kedua orang tua Harry. Namun, Harry, Ron dan Hermione bisa menggagalkan rencananya. Harry nyaris saja kehilangan jiwanya ketika tiba- tiba bekas lukanya begitu sakit saat berhadapan dengan Voldemort yang merasuki tubuh Quirrel. Harry nyaris tak tertolong jika saja Dumbledore, kepala sekolahnya tidak datang pada saat yang tepat untuk menolongnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar